Sejarah Jatuh Bangun Bangsa Israel
Oleh: Asep M tamam*
Warna dua tahun baru (Masehi dan Hijriyah) tahun ini benar-benar tercoreng oleh agresi militer
Membuka dan membaca lembaran negeri
Bangsa
Suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa Orang
hegemoni Israel dalam berbagai aspek kehidupan global, demikian Rakhmat Zaenal dalam bukunya Makelar Dongeng Holocoust, Catatan Perjalanan dari dalam Israel (2006) dikarenakan otak mereka yang memang di atas rata-rata warga dunia. Oleh karenanya, A. Maheswara terusik untuk menulis buku Rahasia kecerdasan Yahudi (2007). Dari pencariannya tentang kecerdasan orang-orang Yahudi, ternyata didapatkan data-data yang mencengangkan. Maka dari itu pulalah kita tak merasa aneh ketika menangkap informasi bahwa mereka adalah hegemoni dari berbagai bidang perhelatan dunia.
Bangsa
Sejak lebih dari seratus tahun yang lalu, ilmuan-ilmuan Yahudi (dari sekitar 14 juta orang penduduknya) telah meraih 25 hadiah nobel. Sementara itu, baru 3 hadiah nobel yang diraih oleh lebih dari 1,4 miliar warga muslim dunia. Totalnya, sekitar 32 persen hadiah nobel yang telah terbit diraup warga
tepatnya di New York, pada tahun 1954 terungkap, di lingkungan sekolah yang ada di sana, dari 28 siswa yang memiliki IQ di atas point 170, 24 orang diisi orang Yahudi.
Orang-orang Yahudi percaya bahwa daya tahan hidup mereka tergantung pada kecerdasan mereka. Di Eropa, selama berabad-abad lamanya orang-orang Yahudi menyeleksi pasangan hidup dan menggabungkan berbagai gen untuk menghasilkan anak yang cerdas. Selain itu, DR. Marian Diamond dari University Of
Bukti kecerdasan Israel
Selain dipilih sebagai ‘pemborong’ hadiah nobel, orang-orang
Lebih dari dua puluh penemu di abad 20 lahir dari lingkungan Yahudi seperti Albert Einstein, Sigmund Freud, Leonard Bernstein, Saul Bellow dan lain-lain. Pebisnis tingkat dunia yang produksinya sangat akrab dengan badan, lidah dan tangan kita pun; Polo, Levi’s Jeans, Starbuck’s, Google, Dell Computers, Dunkin Donuts dan lainnya adalah produk mereka. Selain itu, beberapa rektor di berbagai perguruan tinggi di Amerika dan Eropa, para pejabat penting di berbagai negara adalah juga penganut Yahudi. Bahkan, beberapa presiden dan perdana menteri di berbagai belahan dunia adalah orang Yahudi.
Kecerdasan dan kepandaian mereka pun terbukti dengan wara-wirinya pesohor dunia yang menguasai suara dan opini publik. Di Amerika, hampir 90 persen pekerja film; sutradara, produser, editor, aktor, aktris dan para krunya adalah orang-orang Yahudi. Tidak hanya itu, orang-orang Yahudi pun memperkuat pengaruhnya lewat dominasi kantor berita. The New York Time, The Wahington Post (Amerika), The Times, The Daily Exspress, The Daily Mail, The Mirror (Inggris), Reuters dan lebih dari 40 kantor berita lainnya di dunia adalah milik Yahudi. Di samping itu, mereka pun telah berhasil menguasai media
Melalui jaringan informasi dan media komunikasi inilah Yahudi berhasil menciptakan citra negative terhadap Islam. Maka hari ini, telinga kita, mata dan lidah kita begitu akrab dengan term ‘Islam Fundamentalis’, ‘Islam teroris’ dan lain-lain. Propaganda yang dilancarkan begitu gencar sehingga orang Islam yang bodoh bisa jadi pobia terhadap agamanya sendiri.
Dari kekuasaan Yahudi yang menggurita di berbagai sektor ini, tak ayal membuat meraka kaya raya. Seorang Filantropis dunia, George Soros adalah penguasa bisnis dunia yang berafiliasi Yahudi. Demikian juga para penguasa bisnis dunia yang lainnya, mereka bahkan begitu bangga dan merasa menjadi pemenang ketika produk-produk mereka menjadi pakaian, asesoris, kosmetik, bahkan makanan favorit yang dikonsumsi warga muslim di berbagai negara di dunia. Bagi orang Yahudi, kekayaan itu baik dan kemiskinan itu tragis.
Tentang target akhir mereka dari ambisi dan berbagai obsesi yang dijalaninya di abad modern sekarang ini, Prof. DR. Ahmad Syalabi dalam bukunya Al- Yahud mendapatkan naskah rahasia yang sampai juga di tangannya tentang titik akhir gawe mereka dalam teks berikut, “Kita akan menemukan produk-produk Yahudi pada setiap perubahan pemikiran dan bisnis apapun. Baik secara terang-terangan ataupun tersembunyi. Maka dari itu, sejarah Yahudi harus terus berjalan, sejalan dengan sejarah dunia dalam segala bidang.“ Untuk misinya ini, dari dahulu sampai sekarang strategi yang digunakan
Di zaman nabi SAW, orang-orang Yahudi pun mengutus beberapa orang untuk masuk Islam dan menjadi mata-mata untuk kepentingan licik mereka. I antara mereka yang masuk Islam adalah Dais, Sa’ad bin Hanif, Zaid al- Lashit, Rafi’ bin Harimillah, dan lainnya. Khusus tentang Rafi’ ini, nabi SAW pernah bersabda pada hari meninggalnya, “Hari ini seorang munafik besar telah meninggal”. Mereka menggunakan Mesjid dan tempat-tempat belajar sebagai majelis mereka agar bisa mengetahui berita-berita dan strategi-strategi kaum muslimin, lalu memberitahukannya kepada kelompok Yahudi, atau bahkan kepada usuh-musuh Islam yang lain seperti kaum musyrikin.
Di kehidupan modern sekarang ini pun, orang Yahudi selalu menyebarkan mata-matanya di setiap negara. Tak ada satu Negara pun luput dari intaian mereka. Seringnya umat Islam lupa dan lalai akan karya mereka yang menyesatkan, hasil mata-mata mereka yang terorganisir rapi. Di beberapa Negara Arab, kelompok mata-mata Yahudisemakin berkembang dan intens berkumpul. Laki-laki atau perempuan dilatih khusus dengan perangkat teknologi tercanggih, dan diajarkan juga sandi-sandi rahasia yang hanya mereka saja yang tahu. Mereka mempunyai interkoneksi yang kuat dengan pusat-pusat Yahudi di Itali, Jerman, Inggris, Amerika dan kekuatan Yahudi lainnya di berbagai belahan bumi.
Kecerdasan yang membiadabkan
Orang Yahudi, walaupun diberikan kelebihan otak yang membuat mereka berkuasa — apakah tampil langsung ataupun di belakang layar— tapi mereka tidak menerapkan etika dan moral dalam misinya. Walaupun hampir mayoritas penulis, dalam berbagai tulisannya sepakat menggambarkan dan memuji kecerdasan dan keterlibatan mereka di berbagai sektor, (orang
Ketika orang-orang Yahudi menyebutkan bukti keutamaan ras mereka dengan kehadiran hampir semua nabi dari golongan mereka, alegasi itu dibantah dengan pendapat para pemikir Islam, bahwa diutusnya banyak nabi dalam sejarah mereka dikarenakan kejahatan, kebiadaban dan amoralitas hidup mereka yang sudah melewati batas kewajaran. Hal demikian menyebabkan dibutuhkannya kehadiran banyak nabi yang mengarahkan mereka kepada keluhuran moral.
Karena mereka menganggap diri sebagai bangsa yang paling mulia, maka mereka tak pernah akan tunduk dengan undang-undang dan hukum bangsa lain. Buktinya, seminggu ini saja, ketika masyarakat dunia, termasuk PBB yang terkesan “banci”, mengungkapkan kutukan dan mendesak agar menghentikan serangan ke Gaza, orang-orang Yahudi menganggap suara itu sebagai “lagu merdu” dan angin lalu, bagai pribahasa anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
Dalam sejarah panjangnya,
Kecerdasan mereka yang dibalut sifat licik, ambisius dan angkuh ini, selalu membuat mereka tak akan berhenti menghancurkan musuh-musuhnya. Dan, musuh mereka hari ini adalah Islam dan semua umatnya di seantero dunia. Ketika dalam beberapa dekade —sampai hari ini— Yahudi menyerang umat Islam dengan serangan pemikiran dan budaya, dan serangan ini cukup berhasil, maka dengan dukungan ‘setan-setan’ Amerika dan sekutunya yang punya kepentingan ideologi, budaya dan sejarah mereka menyangkut kebencian terhadap Islam, mereka hari ini menyerang umat Islam secara fisik. Dan, umat Islam (termasuk di dalammya Liga Arab) ternyata tak punya cukup tenaga untuk menghadang dan menghalaunya, setidaknya sampai hari ini. Namun, The Show must go on, bumi terus berputar dan segala sesuatu masih mungkin terjadi.
Masa lalu dan masa depan Israel
Tahun 1939-1945, atau semasa perang dunia II, bangsa Yahudi dibantai tentara Nazi, Jerman. Enam juta warga Yahudi tewas dan dunia menyaksikan, negeri
Ketidakadilan global yang tersaji dari berbagai liputan berita media
Bila dirunut sesuai perjalanan sejarah, kejadian yang menimpa orang-orang Yahudi ini seperti cerita dalam sinetron. Pemeran antagonis selalu muncul sebagai pemenang di awal-awal cerita, namun kalah dan hancur lebur di akhir cerita. Ibaratnya, orang-orang Yahudi saat ini sedang memerankan peran cerita di tengah perjalanannya. Cerita itu sendiri diawali tanggal 29 November tahun 1947, ketika itu
Di zaman nabi SAW, orang-orang Yahudi Medinah betul-betul bertekuk lutut di hadapan beliau. Mereka yang tergabung dalam klan Bani Nadzir, Bani Qainuqa, Bani Quraizhah, Bani Mushthaliq, dan Khaibar dibuat kocar-kacir. Sebagian diusir karena menjadi duri dalam daging bagi keberlangsungan dakwah suci nabi, sebagian lagi dibunuh karena penghianatan yang di luar batas kewajaran, dan sebagian lainnya diperangi sampai menyerah.
Jauh sebelum itu, setelah kematian nabi
Karang Suci atau Sakhrah yang merupakan kiblat orang-orang Yahudi lalu ditimbun dengan sampah dan kotoran. Semua sisa-sisa kaum Yahudi yang terdapat di masjid al- Aqsha dihancurkan. Satu-satunya hal yang tersisa hanyalah sebuah tembok yang oleh bangsa
Pada tahun 1506 M, ketika pemerintahan Spanyol di bawah kekuasaan Ratu Isabella, bangsa Yahudi pun diusir dari Spanyol dan
Penghancuran demi penghancuran yang dilakukan terhadap bangsa Yahudi ini, telah dijelaskan dalam Alquran
namun janji dan ancaman Allah SWT untuk mereka yang tertuang dalam beberapa ayat tersebut, nyatanya tidak sedikitpun membuat bangsa
Satu hal yang kita yakini, bahwa kebenaran dari janji Allah ”Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman” (QS. Al- Isra [17]: 8) pasti akan terjadi. Bangsa
Cerita bangsa
Wallaahu min waraa al- Qashd
Daftar Bacaan
A. Maheswara, Rahasia Kecerdasan Yahudi (
Abdullah ath- Thail, DR., Judzur al- Bala terj. (
Ahmad al- Syirbashi, Yasaluunaka fi al- Diin wa al- Hayat, (Beirut: Dar al- Jail, tt, Vol. I)
Ahmad Syalabi, Prof. DR., Al- Yahud terj. (
Abu Ridha, Rencana Zionis Melumpuhkan Shahwah Islamiyah (Jakarta: Midfa’Graph,1995)
Fuad bin Sayyid al- Rifa’i, DR., Al- Nufuudz al- Yahuudy fi al- Ajhizah al- I’laamiyah wa al- Muassassaat al- Dauliyah terj. (Jakarta: Gema Insani Press, 1987)
M. Quraisy Syihab, Tafsir al- Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002)
Michael Keene, World Religions terj. (
Mujahid Abdul Manaf, Drs., Sejarah Agama-Agama, (Jakarta: Rja Grafindo Perkasa, 1995)
Muhsin Labib dkk, Ahmadinejad (
Nurcholis Madjid dkk, Rekonstruksi dan Renungan Religius Islam (
Rakhmat Zaenal, Makelar Dongeng Holocoust (Solo: Inter media, 2006)
*Makalah dipresentasikan pada diskusi mahasiswa yang diselenggarakan FORMASI (Forum Mahasiswa Islam) IAIC Cipasung, Rabu 07 Januari 2009
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar